Perempuan Cahaya di Taman Dzikir



Panas matari, hujan air mata rindu, menyemai taman zikir, taman doaku mawar-mawar yang Kau kirimkan padaku, Kekasih, tumbuh merekah hiasi hamparan sajadah yang terus memanjang pada sisa kala Di taman zikir, taman hening yang mawar itu kutemui ribuan perempuan cahaya Rabi'ah, Syarafunnisa menjelangMu tergesa tapi rengkuhlah aku, Kekasih, sahaya yang resah merindu telah kutumpukkan awan-awan asa itu dan kudekap pelangi mahabbah aku fana yang memanjati langit ma'rifatMu di taman zikir, taman doa, taman nafasku di tengah perempuan-perempuan cahaya aku menjaga dengan airmata nyala masa yang tersisa demi hasrat abadi itu biarkan, Kekasih kupenuhiku denganMu berharap jadi mawarMu jadi lautMu tanpa kenal kata "sampai ajal" sungguh, telah Kau fanakan diriku, Kekasih tapi tidak cintaku padaMu sebab di taman zikir, taman doa taman nafasku cinta kita, Kekasih adalah baqa

0 Responses

Posting Komentar